Meresume materi pkkmb day 2
Generasi sukses berlandaskan Aswaja An-Nahdliyah
Madzhab politik
. Syi'ah
. Khawarij
Madzab Aqidah
. Mu'tazilah
. Qadiriyah
. Jabariyah
. Asy'ariyah, Maturidiyah
Aliran baru
. Salafi, Wahabi
. Bahaiyah
. Amadiyah
Tarikh al-madzahib
Syaikh Abu zahrah, Mesir
Akidah (Iman) mengikuti :
1. Asy'ari
2. Maturidi
Fiqih (Islam) mengikuti :
1. Hanafi
2. Maliki
3. Syafi'i
4. Hambali
Akhlaq (Tasawuf) mengikuti :
1. Al-Junaid
2. Al-ghazali
Sikap kemasyarakatan NU
1. Tawassuth dan I'tidal : Adil
2. Tasamuh : Toleransi
3. Tawazun : seimbang
4. Amar ma'ruf nahi munkar : Mengajak kebaikan meninggalkan kemunkaran
- Imam Bukhari memiliki karya kitab "Adab Mufrad" Didalamnya ada hadits daif
- Imam Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad bin hamba, dll menerima hadits daif
Tawassul ada 4
1. Tawassul dengan nama Allah SWT
2. Tawassul dengan Ibadah
3. Tawassul dengan orang yang masih hidup
4. Tawassul dengan orang sudah meninggal
Membentuk Generasi Muda Berintegritas dan Anti Korupsi
Korupsi merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Praktik korupsi yang merajalela tidak hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga merusak tatanan sosial dan moral masyarakat. Dalam menghadapi tantangan ini, generasi muda memegang peranan yang sangat penting. Merekalah yang menjadi harapan dalam menciptakan masa depan yang bersih dari korupsi, dengan membangun karakter berintegritas sejak dini.
>Pentingnya Integritas dalam Masyarakat
Integritas adalah nilai yang sangat fundamental dalam kehidupan bermasyarakat. Integritas mencakup kejujuran, tanggung jawab, konsistensi antara perkataan dan perbuatan, serta komitmen untuk melakukan hal yang benar meskipun tidak ada yang melihat. Dalam konteks anti korupsi, integritas menjadi tameng yang kuat dalam mencegah terjadinya penyimpangan moral dan hukum.
Generasi muda dengan integritas yang kuat akan mampu membedakan mana yang benar dan salah, serta tidak akan tergoda oleh tawaran-tawaran yang dapat merugikan orang lain atau negara. Mereka akan menjadi agen perubahan yang mampu membawa bangsa menuju pemerintahan yang bersih dan transparan.
>Tantangan dalam Membangun Generasi Muda Berintegritas
1. Pengaruh Lingkungan: Salah satu tantangan terbesar dalam membentuk generasi berintegritas adalah pengaruh lingkungan yang kurang mendukung. Di lingkungan di mana praktik-praktik korupsi dianggap biasa, generasi muda bisa terjebak dalam budaya yang permisif terhadap korupsi.
2. Krisis Moral: Krisis moral yang dihadapi oleh generasi muda, termasuk meningkatnya pragmatisme dan individualisme, dapat melemahkan semangat anti korupsi. Saat nilai-nilai materialistis lebih diutamakan, integritas sering kali dikesampingkan.
3. Kurangnya Pendidikan Karakter: Pendidikan di sekolah sering kali lebih fokus pada aspek akademis daripada pembentukan karakter. Akibatnya, banyak siswa yang tidak memiliki pemahaman mendalam tentang pentingnya integritas dan risiko korupsi.
>Strategi Membangun Generasi Muda Anti Korupsi
1. Pendidikan Anti Korupsi Sejak Dini
2. Teladan dari Pemimpin dan Orang Tua
3. Pemanfaatan Teknologi
4. Pembentukan Komunitas Anti Korupsi
5. Penghargaan bagi Mereka yang Berintegritas
>Peran Generasi Muda dalam Pemberantasan Korupsi
Generasi muda memiliki potensi besar dalam pemberantasan korupsi. Dengan kreativitas, energi, dan semangat yang dimiliki, mereka dapat menjadi ujung tombak dalam menciptakan perubahan positif. Misalnya, melalui advokasi, kampanye kreatif, dan penggunaan teknologi, generasi muda dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat luas tentang bahaya korupsi.
Selain itu, generasi muda yang berintegritas juga dapat mendorong transparansi dan akuntabilitas di berbagai sektor, baik dalam pemerintahan, pendidikan, maupun dunia usaha. Mereka dapat memanfaatkan teknologi untuk menciptakan sistem yang lebih transparan dan sulit untuk disalahgunakan.
Kesimpulan
Membangun generasi muda yang berintegritas dan anti korupsi adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan keberanian untuk melawan korupsi sejak dini, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil, bersih, dan makmur. Peran aktif dari berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, dan pemerintah, sangat dibutuhkan untuk mewujudkan visi ini. Generasi muda yang berintegritas akan menjadi pilar utama dalam perjuangan melawan korupsi dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.Berikut adalah artikel dengan tema "Peran Mahasiswa dalam Kepedulian Lingkungan untuk Kesehatan":
Peran Mahasiswa dalam Kepedulian Lingkungan untuk Kesehatan
Lingkungan yang sehat adalah fondasi bagi kehidupan yang berkualitas. Namun, saat ini kita dihadapkan pada berbagai masalah lingkungan, seperti polusi udara, pencemaran air, dan penumpukan sampah, yang berdampak langsung terhadap kesehatan manusia. Dalam konteks ini, mahasiswa memiliki peran penting dalam menggerakkan perubahan menuju lingkungan yang lebih sehat.
1. Agen Perubahan dalam Edukasi Lingkungan
Mahasiswa memiliki akses terhadap berbagai sumber daya pendidikan dan informasi yang dapat digunakan untuk menyebarkan kesadaran lingkungan. Mereka bisa menjadi agen perubahan dengan mengadakan kampanye atau seminar tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan dampaknya terhadap kesehatan. Edukasi ini bisa dilakukan melalui media sosial, diskusi kelompok, atau bahkan aksi nyata di lingkungan kampus.
2. Mengimplementasikan Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Sebagai bagian dari generasi muda yang akan memimpin di masa depan, mahasiswa harus menjadi contoh dalam mengadopsi gaya hidup yang ramah lingkungan. Ini bisa dimulai dengan hal-hal sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memanfaatkan transportasi umum atau sepeda, dan mendukung produk-produk yang ramah lingkungan. Gaya hidup seperti ini tidak hanya akan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan.
3. Partisipasi dalam Kegiatan Lingkungan
Banyak organisasi dan komunitas yang bergerak di bidang lingkungan membutuhkan partisipasi aktif dari generasi muda. Mahasiswa dapat terlibat dalam kegiatan seperti penanaman pohon, pembersihan sungai, atau kampanye daur ulang. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga lingkungan untuk kesehatan masyarakat.
4. Mengadvokasi Kebijakan Ramah Lingkungan
Sebagai individu yang terpelajar, mahasiswa memiliki suara yang kuat untuk mengadvokasi kebijakan publik yang mendukung kelestarian lingkungan. Mereka dapat bekerja sama dengan pemerintah, LSM, atau komunitas lokal untuk mendorong implementasi kebijakan yang mengurangi polusi, mendukung energi terbarukan, dan mengelola limbah dengan lebih baik. Advokasi ini bisa dilakukan melalui petisi, diskusi publik, atau penelitian yang menunjukkan pentingnya kebijakan tersebut.
5. Penelitian dan Inovasi untuk Solusi Lingkungan
Mahasiswa juga berperan dalam menghasilkan penelitian dan inovasi yang dapat menjadi solusi bagi masalah lingkungan. Banyak kampus menyediakan fasilitas untuk penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mengembangkan teknologi atau metode baru yang lebih ramah lingkungan. Penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga membuka peluang untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui teknologi yang lebih bersih dan efisien.
Kesimpulan
Peran mahasiswa dalam kepedulian lingkungan sangatlah penting untuk menjaga kesehatan masyarakat. Melalui edukasi, partisipasi aktif, advokasi, dan inovasi, mahasiswa dapat berkontribusi signifikan dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Lingkungan yang sehat akan berdampak langsung pada kualitas hidup dan kesehatan generasi saat ini dan mendatang.
Komentar
Posting Komentar